Pemkab Kuansing Tarik Al-Quran Terjemahan Berbeda Artinya  

Pemkab Kuansing Tarik Al-Quran Terjemahan Berbeda Artinya  

Metroterkini.com - Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau berencana menarik kembali Al-Quran yang dibagikan saat peringatan maulid Nabi Muhammad SAW kemaren di Masjid Agung Telukkuantan.

"Saya sudah perintahkan untuk ditarik kembali. Tapi, setelah koordinasi dengan MUI, ternyata itu boleh diedarkan. Untuk lebih jelas, coba hubungi Assisten II," ujar Wabup Kuansing H. Halim kepada GoRiau.com, Kamis (22/11/2018) siang di Telukkuantan.

Langkah penarikan kembali diambil Wabup Halim untuk menghilangkan polemik di tengah-tengah masyarakat Kuansing.

Sementara, Asisten II Setda Kuansing Wariman DW menyatakan pihaknya akan menggelar pertemuan dengan MUI dan Kemenag, Jumat (23/11/2018). Pertemuan itu akan membahas mengenai Al-Quran yang dihibahkan oleh PT IKPP.

"Kita akan pelajari bersama Forkopimda. Dari hasil pertemuan ini, baru kita putuskan apakah ditarik atau tidak," ujar Wariman seperti dilansir dari goriau.

Dikatakan Wariman, Al-Quran kemaren memang sudah mendapat persetujuan dari Kemenag dan ada surat edaran MUI Kuansing agar tidak mempersoalkan terjemahan Surat Al-Maidah ayat 51.

"Cuma, masyarakat kita belum sepenuhnya menerima Al-Quran ini. Makanya kita akan kaji bersama Forkopimda, agar tidak ada polemik di tengah-tengah masyarakat," papar Wariman.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Wabup Halim membagikan 500 Al-Quran kepada para pejabat Kuansing. Halim mengaku tidak mengetahui persoalan Surat Al-Maidah ayat 51, dimana ada perubahan terjemahan kata pemimpin menjadi teman setia. [**]

Berita Lainnya

Index